Patung di Pulau Paskah "Berpindah" Masih Kontroversial
Patung Pulau Paskah |
Pulau Paskah di Chile yang memiliki pemandangan menakjubkan berupa ribuan
patung. Kontroversi tentang bagaimana patung-patung tersebut "berpindah"
ternyata masih berlanjut.
Penempatan patung yang terlihat begitu natural menjadi salah satu misteri terbesar di dunia saat ini. Terdapat sekira 1.000 patung yang lebih sering disebut dengan nama ‘moai’ di pulau tersebut.
Patung-patung tersebut rata-rata memiliki berat hingga 74 ton dengan tinggi mencapai 10 meter. Metode penempatan patung-patung yang disinyalir dilakukan 800 tahun lalu selalu memancing perdebatan.
Patung-patung di pulau ini sering dikunjungi wisatawan. Pengunjung yang datang sering berdecak kagum dan dibuat takjub dengan pemandangan yang tersaji.
Arkeolog dari Universitas California, Carl Lipo, mengklaim jika teori sebelumnya yang percaya jika patung tersebut dipindahkan menggunakan alat-alat tertentu, tidak dapat dibuktikan.
Studi menunjukkan bahwa patung-patung tersebut bergerak sendiri akibat guncangan, seperti dilansir dari News, Sabtu (27/10/2012).
Dia pun menjelaskan, tersebarnya patung-patung tersebut di seluruh pulau menjadi salah satu bukti yang mendukung studi tersebut. Profesor Lipo menambahkan, bentuk patung-patung yang rusak ataupun posisinya yang tidak sempurna dikarenakan pergerakan yang tidak konsisten.
Tim peneliti pun menggunakan sebuah replika patung untuk menunjukkan bagaimana patung-patung tersebut dapat "berjalan" ke posisinya masing-masing.
Penempatan patung yang terlihat begitu natural menjadi salah satu misteri terbesar di dunia saat ini. Terdapat sekira 1.000 patung yang lebih sering disebut dengan nama ‘moai’ di pulau tersebut.
Patung-patung tersebut rata-rata memiliki berat hingga 74 ton dengan tinggi mencapai 10 meter. Metode penempatan patung-patung yang disinyalir dilakukan 800 tahun lalu selalu memancing perdebatan.
Patung-patung di pulau ini sering dikunjungi wisatawan. Pengunjung yang datang sering berdecak kagum dan dibuat takjub dengan pemandangan yang tersaji.
Arkeolog dari Universitas California, Carl Lipo, mengklaim jika teori sebelumnya yang percaya jika patung tersebut dipindahkan menggunakan alat-alat tertentu, tidak dapat dibuktikan.
Studi menunjukkan bahwa patung-patung tersebut bergerak sendiri akibat guncangan, seperti dilansir dari News, Sabtu (27/10/2012).
Dia pun menjelaskan, tersebarnya patung-patung tersebut di seluruh pulau menjadi salah satu bukti yang mendukung studi tersebut. Profesor Lipo menambahkan, bentuk patung-patung yang rusak ataupun posisinya yang tidak sempurna dikarenakan pergerakan yang tidak konsisten.
Tim peneliti pun menggunakan sebuah replika patung untuk menunjukkan bagaimana patung-patung tersebut dapat "berjalan" ke posisinya masing-masing.
0 komentar:
Post a Comment
" Terima Kasih Telah Berkunjung Kemari "
Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi anda semua .