Ini dia Cara Jokowi Hadapi Kemacetan Jakarta
kemacetan Jakarta |
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
menyebut setidaknya ada 70 titik kemacetan di Jakarta. Lantas apa
langkah Jokowi untuk mengurangi titik-titik crowded ini?
"Contohnya Senen Raya, Pasar Rebo, sekitar UKI, sekitar Otista, Kampung Melayu itu kan trouble spot. Di DKI itu setelah ditata dipetakan sekira 70, ada trouble spot atau titik macetnya. Nah itu yang akan kita pecahkan dengan pengendalian dari daerah situ melalui tugas pertama kepolisian, ada Dinas Perhubungan, ada Satpol PP, nah tinggal penyelesaian masalah itu kompak dan harus bersinergi," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/11/2012).
Mengenai realisasi penanganan kemacetan ini, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengklaim, mulai hari ini sudah dilakukan secara bertahap.
"Ya tadi Pak Kapolda menyampaikan. Sore ini kita tinggal main radio kok, kita sudah biasa bekerja sama. Kalau Dishub dengan Kepolisian itu (mudah) koordinasinya," terangnya.
Untuk trouble spot, kata Pristono, merupakan gangguan samping di jalan raya, misalnya kendaraan ngetem, PKL yang berada di sekitar badan jalan atau penumpang memberhentikan mobil bukan pada tempatnya.
"Nah itu sebetulnya dengan pengendalian petugas kita bisa melakukan. Kenapa kita harus bersama karena kita tupoksinya berbeda. Nanti polisi mengeluarkan peraturan kendaraan pribadi yang melanggar, ya ditilang. Dinas perhubungan yang angkutan umum yang melanggar ditilang. Terus Satpol PP, ada PKL yang melanggar dibersihkan. PKL menghalangi pejalan kaki di area pejalan kaki dibersihkan. Itulah yang menjadi sinergi," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Eko Bayuseno bertemu di Balai Kota DKI Jakarta, membahas sejumlah masalah krusial Ibu Kota.
Menurut Jokowi, ada dua hal yang penting yang mereka bicarakan, yaitu mengenai kemacetan dan keamanan. “Yang macet ini kita mau buat satu terobosan nanti. Kami tadi berdua sudah sampaikan," kata Jokowi usai bertemu Kapolda Metro.
"Contohnya Senen Raya, Pasar Rebo, sekitar UKI, sekitar Otista, Kampung Melayu itu kan trouble spot. Di DKI itu setelah ditata dipetakan sekira 70, ada trouble spot atau titik macetnya. Nah itu yang akan kita pecahkan dengan pengendalian dari daerah situ melalui tugas pertama kepolisian, ada Dinas Perhubungan, ada Satpol PP, nah tinggal penyelesaian masalah itu kompak dan harus bersinergi," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/11/2012).
Mengenai realisasi penanganan kemacetan ini, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengklaim, mulai hari ini sudah dilakukan secara bertahap.
"Ya tadi Pak Kapolda menyampaikan. Sore ini kita tinggal main radio kok, kita sudah biasa bekerja sama. Kalau Dishub dengan Kepolisian itu (mudah) koordinasinya," terangnya.
Untuk trouble spot, kata Pristono, merupakan gangguan samping di jalan raya, misalnya kendaraan ngetem, PKL yang berada di sekitar badan jalan atau penumpang memberhentikan mobil bukan pada tempatnya.
"Nah itu sebetulnya dengan pengendalian petugas kita bisa melakukan. Kenapa kita harus bersama karena kita tupoksinya berbeda. Nanti polisi mengeluarkan peraturan kendaraan pribadi yang melanggar, ya ditilang. Dinas perhubungan yang angkutan umum yang melanggar ditilang. Terus Satpol PP, ada PKL yang melanggar dibersihkan. PKL menghalangi pejalan kaki di area pejalan kaki dibersihkan. Itulah yang menjadi sinergi," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Eko Bayuseno bertemu di Balai Kota DKI Jakarta, membahas sejumlah masalah krusial Ibu Kota.
Menurut Jokowi, ada dua hal yang penting yang mereka bicarakan, yaitu mengenai kemacetan dan keamanan. “Yang macet ini kita mau buat satu terobosan nanti. Kami tadi berdua sudah sampaikan," kata Jokowi usai bertemu Kapolda Metro.
sekedar mampir sob, sambil meninggalkan jejak... ^_^
ReplyDeletejokowi mantap...
ReplyDeletesama dahlan iskandar juga ok tuh